Jumat, 12 Maret 2010

Indonesia Penyumbang Terbesar Penjualan Carrefour
Jumat, 15 Januari 2010 | 16:35 WIB


PARIS, KOMPAS.com — Carrefour SA mengumumkan berhasil meraih target pertumbuhan 1 persen pada penjualan di kuartal IV tahun lalu. Carrefour Indonesia menjadi salah satu penyumbang terbesar penjualan. Walaupun demikian, kenaikan ini tidak didukung penjualan di Perancis, negeri asalnya, yang justru mengalami penurunan.

Carrefour mengumumkan penjualan di kuartal IV-2009 mencapai 25,99 miliar euro. Ini sedikit meningkat dibandingkan penjualan periode yang sama tahun 2008 yang sekitar 25,74 miliar euro. Perusahaan ritel terbesar kedua di dunia itu juga mengumumkan berhasil mencapai laba operasi 2,79 miliar euro.

Direktur Keuangan Carrefour Pierre Bouchut mencatat, sumbangan terbesar terhadap penjualan yang meningkat itu datang dari cabang Carrefour di Polandia dan Indonesia. Ia mengakui, secara total, bisa dikatakan pertumbuhan Carrefour stagnan tahun lalu. "Kami tidak bisa mengatakan kami akan bangkit, tetapi bisa dikatakan kami telah mencapai dasar penurunan," katanya.

Carrefour juga mengumumkan merekrut Bekas Eksekutif Tesco James McCann sebagai kepala operasi Carrefour di Perancis. Penjualan Perancis turun 1 persen tahun lalu. Padahal, pasar di Perancis menyumbang 40 persen terhadap penjualan. (Kontan/Amal Ihsan Hadian)
Kasus Carrefour Bayangi Investasi Ritel
Rabu, 4 November 2009 - 09:04 wib

JAKARTA - Keputusan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KKPU) yang memutuskan PT Carrefour Indonesia terbukti melakukan monopoli di pasar ritel Indonesia dinilai kurang tepat. Pasalnya, keputusan tersebut dapat mempengaruhi investasi asing di industri ritel Indonesia ke depannya.

"Keputusan KPPU menurut saya kurang terbuka. Indikasi jika Carrefour menguasai hampir 58 persen dari pangsa pasar di tahun lalu, dari sell yang mana? Ini kan harus dipertanyakan dengan jelas, bisa mempengaruhi ritel nantinya," ungkap pengamat industri ritel nasional dan mantan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Handaka Santosa, saat berbincang dengan okezone, di Jakarta (4/11/2009).

Dijelaskannya, perkembangan industri ritel sudah semakin pesat dari tahun ketahun, kecenderungan peritel besar menekan para pemasok merupakan suatu hal yang wajar dalam bisnis eceran. Hal ini akan memberatkan pemasok, terutama yang berskala kecil. Karena mereka tidak memiliki posisi tawar yang mencukupi. Dirinya berharap jika para pemasok memiliki persoalan dengan para peritel sebaiknya diselesaikan dengan dialog.

Setidaknya, tambahnya, industri ritel yang telah berkembang di Indonesia selama ini telah memberikan sumbangan hingga 25 persen dari pertumbuhan domestik bruto (Growth Domestic Bruto/GDP). "Ini adalah angka yang cukup besar dan perlu dipertimbangkan ke depannya," katanya. (rhs) OKEZONE.COM
Carrefour Perbesar Kepemilikan di ALFA
Selasa, 10 November 2009 | 15:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepemilikan saham PT Carrefour Indonesia di PT Alfa Retalindo Tbk (ALFA) makin bertambah pascaakuisisi perusahaan ritel tersebut.

Saat ini Carefour telah menambah kepemilikan saham sebanyak 4,89 persen di ALFA per 31 Oktober 2009 sehingga kepemilikan Carrefour Indonesia menjadi 79,89 persen dari sebelumnya hanya 75 persen.

Hal tersebut terungkap dalam keterbukaan informasi pada Selasa (10/11) yang disampaikan Direktur PT Adimitra Transferindo Adi Purnomo yang merupakan Biro Administrasi Efek untuk saham ALFA.

Pada Januari 2008, Carrefour mengakuisisi 75 persen saham ALFA senilai Rp 674 miliar. Dengan akuisisi tersebut, Carrefour menguasai hampir 70 gerai ALFA di seluruh Indonesia.

2010 CARREFOUR TARGETKAN 10 GERAI


2010 Carrefour Targetkan 10 Gerai
Senin, 16 November 2009 | 17:16 WIB
KONTAN/ACHMAD FAUZIE


JAKARTA, KOMPAS.com — PT Carrefour Indonesia menyatakan akan terus berekspansi pada 2010. Raksasa swalayan asal Perancis ini menargetkan untuk menambah sebanyak 10 gerai pertokoan untuk melengkapi 76 pertokoan yang telah ada sekarang. Dua daerah yang dibidik adalah Kalimantan dan Jawa.

"Insya Allah tahun depan kami akan membangun 10 lagi gerai Carrefour di seluruh Indonesia," kata President Director Carrefour Indonesia Shafie Shamsuddin kepada wartawan di sela Pekan Buah Tropika Nusantara Indonesia 2009 di Jakarta, akhir pekan lalu.

Meski demikian, katanya, permasalahan rencana ekspansi bakal dihadapi, yaitu aturan-aturan di daerah yang masih menyulitkan Carrefour untuk lebih ekspansif. Menurutnya, pihaknya juga akan melakukan pendekatan kepada pemerintah setempat. "Permasalahan sekarang adalah aturan-aturan daerah yang tidak sinkron untuk membuka investasi sebesar-besarnya. Ya ini yang menjadi masalah kami," ujarnya.

Daerah-daerah yang sedang dibidik oleh Carrefour adalah sejumlah kota di Pulau Jawa dan di Kalimantan. Khusus Kalimantan, katanya, Carrefour sedang membidik Kota Banjarmasin. "Kalimantan menjadi sasaran utama di luar Jawa tahun depan karena belum dimasuki oleh Carrefour. Banjarmasin akan menjadi tantangan yang menarik," kata Shafie.

Hingga saat ini, Carrefour telah memiliki sebanyak 76 gerai di seluruh Indonesia. Indonesia menjadi salah satu pasar paling besar Carrefour di dunia.

Sementara itu, mengenai keputusan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha yang memvonis bersalah dan meminta Carrefour menjual sahamnya di PT Alfa Retailindo, Shafie mengatakan, langkah hukum akan jalan terus. Dia membantah Carrefour memiliki pangsa pasar lebih dari 50 persen. "Kami hanya menguasai 18 persen market share ritel di Indonesia. Nanti biar pengadilan yang memutuskan," tandasnya.

Selama Januari 2010
Penjualan Carrefour di Indonesia Merosot
Rabu, 10 Februari 2010 | 09:50 WIB
KOMPAS/BONI DWI PRAMUDYANT

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Komunikasi Korporat Carrefour Indonesia Irawan D Kadarman menyatakan, imbas krisis global belum benar-benar pergi selama Januari 2010. Walhasil, kinerja Carrefour Indonesia juga melemah selama bulan pertama 2010 itu.

"Pendapatan pada Januari 2010 ini dipastikan lebih rendah dari tahun lalu," ujar Irawan saat berkunjung ke Kantor KONTAN, Selasa (9/2/2010). Irawan enggan membeberkan angkanya secara rinci.

Penurunan pendapatan selama Januari 2010 meneruskan tren penurunan sepanjang 2009. Tahun 2009, berdasarkan data yang dirilis Carrefour Internasional awal Januari ini, pendapatan Carrefour Indonesia turun tipis sekitar 0,67 persen dibandingkan dengan tahun 2008.

Angkanya, dari 893 juta euro (sekitar Rp 11,46 triliun) pada 2008 menjadi 887 juta euro (Rp 11,37 triliun) pada 2009 atau turun 6 juta euro (Rp 76,9 miliar).

Padahal, pada periode yang sama, jumlah gerai Carrefour terus bertambah, khususnya pasca-akuisisi 75 persen saham PT Alfa Retailindo Tbk. Jika pada akhir 2008 tercatat ada sekitar 50 gerai Carrefour, jumlah tersebut melejit menjadi 76 gerai pada akhir 2009. Perinciannya, 61 gerai hipermarket dan 15 supermarket.

Selain karena dampak krisis global, Irawan mengakui penurunan pendapatan itu terjadi karena ada penutupan beberapa gerai Carrefour di sejumlah pusat perbelanjaan.

Catatan saja, tahun lalu Carrefour menutup dua gerainya di Indonesia, yakni di Palembang Square dan Mal Pluit Village, Jakarta. Kedua pusat belanja itu dikelola kelompok Lippo. Karena perkara tersebut, Carrefour dan Lippo kini tengah berseteru di pengadilan.

Presiden Direktur Carrefour Indonesia Shafie Shamsuddin optimistis Carrefour masih berkembang di Indonesia. "Kami masih akan terus membuka gerai hipermarket maupun supermarket selama ada peluang," ujar Syafie. (Nadia Citra Surya/Kontan)

CARREFOUR BELGIA TUTUP

Carrefour Belgia Tutup 21 Outlet PHK 1.700 Pekerja
25 Feb 2010



CARREFOUR Belgium SA mengumumkan akan mulai menutup 21 hipermarket dan supermarket dan memberhentikan sedikitnya 1.700 pekerja. Langkah tersebut terpaksa ditempuh akibat kesalahan manajemen dalam membaca pasar.

Sampai dengan 30 Juni mendatang, 14 hipermarket dan tujuh supermarket dijadwalkan sudah tidak lagi beroperasi. Chief Executive Officer Carrefour Belgium SA Gerard Lavinay mengakui pihaknya telah salah menilai selera dan pola belanja orang Belgia.

"Kami menunggu terlalu lama untuk menyesuaikan strategi dengan pasar Belgia. Kini kami harus menyimpulkan bahwa pola konsumsi orang Belgia berbeda dengan orang Prancis," ujarnya seperti dikutip Associated Press, dalam sebuah konferensi pers di Brussels, kemarin, waktu setempat.

Setelah perusahaan mengumumkan rencana ekstremnya itu, para pekerja Carrefour langsung mogok kerja. Akibatnya, seluruh outlet Carrefour di Belgia tutup. Carrefour mempeker-jaka n 15 ribu orang dan mengoperasikan 56 hipermarket di Belgia. Di outlet-outlet berukuran super itu, perusahaan menjual berbagai barang konsumsi, mulai dari makanan hingga sepatu, bahkan produk asuransi, yang laku di Prancis.

Namun di Belgia, formula yang berlaku di Prancis itu tidak berhasil. Carrefour malah membukukan kerugian dengan jumlah total 40 juta euro (sekitar Rp560 miliar) selama 10 tahun belakangan. Menurut Lavinay, tidak sampai 24 hipermarket yang menguntungkan. Orang-orang Belgia lebih menyukai belanja di toko-toko yang lebih kecil. Pengumuman Carrefour Belgia menggenapi 25 tahun sulit bagi perusahaan itu. Sepanjang periode itu, pangsa pasar Carrefour di Belgia anjlok dari 30% menjadi tinggal 24,9%. (E-8)
Entitas terkaitAssociated | Belgia | Carrefour | Langkah | Pekerja | Prancis | Sepanjang | Outlet PHK | Carrefour Belgia Tutup | CARREFOUR Belgium SA | Pengumuman Carrefour Belgia | Chief Executive Officer Carrefour Belgium SA Gerard Lavinay |
Ringkasan Artikel Ini
Carrefour Belgia Tutup 21 Outlet PHK 1.700 Pekerja. Carrefour mempeker-jaka n 15 ribu orang dan mengoperasikan 56 hipermarket di Belgia. Di outlet-outlet berukuran super itu, perusahaan menjual berbagai barang konsumsi, mulai dari makanan hingga sepatu, bahkan produk asuransi, yang laku di Prancis. Namun di Belgia, formula yang berlaku di Prancis itu tidak berhasil. Sepanjang periode itu, pangsa pasar Carrefour di Belgia anjlok dari 30% menjadi tinggal 24,9%. (di ambil sepenuhnya : BATAVIASE.COM )

CARREFOUR RUSIA


Tak Laris, Carrefour Hengkang dari Rusia
Vina Ramitha



INILAH.COM, Paris – Meski menjadi primadona di Tanah Air, jaringan peritel terbesar kedua dunia, Carrefour malah tak laku di Rusia. Akibatnya, mereka menarik diri dari negara komunis itu.
“Carrefour memutuskan untuk menarik diri dari rencana ekspansi di Russia karena kurangnya peluang dan kesempatan pertumbuhan disana,” demikian rilis peritel ini, seperti dilansir Market Watch, Jumat (16/10).
Perusahaan yang berbasis di Paris, Prancis ini mengatakan akan menjual seluruh aktivitasnya di Rusia hanya empat bulan setelah pembukaan hypermarket pertamanya di Moskow. Padahal setelah Wal-Mart Stores Inc. milik AS, mereka peritel terbesar kedua dunia.
Carrefour telah mengoperasikan dua hypermarket di Rusia, masing-masing di Kota Moskow dan Krasnodar. Mereka mengumumkan rencana hengkang bersamaan dengan laporan penjualan kuartal ketiga yang merosot 2,9% menjadi 24 miliar euro atau US$ 35,8 miliar.
Selain tak ada prospek pertumbuhan yang signifikan, Carrefour juga menyatakan mundur karena tak ada kesempatan akusisi dalam jangka pendek dan menengah yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan posisi terkemuka di Rusia. [vin/ast]
Dapatkan berita populer pilihan Anda gratis setiap pagi disini atau akses mobile langsung http://M.inilah.com via ponsel dan Blackberry !